Sabtu, 05 Desember 2009

SAMBUTAN NATAL 2009

SAMBUTAN BUPATI
PADA PERAYAAN NATAL
KELUARGA BESAR …………….
KABARE –DISTRIK WAIGEO UTARA
KABARE 08 DESEMBER 2009

Syalom,
Selamat……….

Yth. Ketua Klasis Raja Ampat Utara
Yth. Pendeta Jemaat Betfage Kabare
Yth. Kepala Distrik Waigeo Utara
Yth. Kapolsek Waigeo Utara
Yth. ………………………..
Yth…………………………..
Yth, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, dan Masyarakat Waigeo Utara, Undangan dan hadirin yang saya hormati.

Perkenankan saya pada kesempatan ini, mengajak kita semua mempersembahkan rasa syukur yang dalam dan ungkapan terima kasih yang setinggi – tingginya kapada Allah Bapa di Sorga yang telah menyediakan hari yang penuh suka cita ini, sehingga kita dapat berkumpul bersama untuk merayakan Pesta Natal memperingati Hari Kelahiran Yesus Kristus yang merupakan bagian dari penggenapan seluruh Janji Allah dan Nubuat para Nabi sehingga menjadi peristiwa luar biasa dan patut di kenang dan di syukuri.
Peristiwa Kelahiran, Yesus di Betlehem kota Daud tanah yudea, sudah terjadi 2000 (Dua Ribu) tahun yang lalu dan setiap tahun kita peringati untuk mengenang kembali peristiwa yang menceritakan peradaban dunia.
Namun lebih penting sekarang, apakah kita semua sebagai umat-Nya sudah bersedia membuka hati, agar Yesus dapat lahir di dalam hati kita?
Jika pada kesempatan ini kita semua sudah menyediakan tempat di hati kita, maka Pohon dan palung Natal, Lampu yang berwarna – warni serta berbagai perhiasan yang membuat tempat, bahkan rumah kita terlihat indah bukan hanya sebagai slogan belaka, tetapi menjadi tanda sebuah kerinduan yang sungguh, untuk menghadirkan Kristus dalam Kehidupan setiap hari. Janganlah kita hanya menjadi pendengar yang setia, tetapi harus menjadi pelaku – pelaku Firman yang hidup.
Ini berarti bukan sekedar pengakuan tanpa ada tindakan, tetapi kita yang mengaku serta mengimani Yesus sebagai sang juru selamat. Kita harus wujud-nyatakan dalam sikap, tingkah laku, dan tutur kata kita yang selalu menghadirkan tanda – tanda kerajaan Allah di dalam dunia ini. Hal ini sangat penting, mengingat makna Natal yang terkandung di dalamnya adalah karya penebusan umat manusia oleh Allah Bapa di Sorga.

Umat Tuhan, hadirin dan undangan yang berbahagia
Bertepatan dengan perayaan Natal tahun ini, ingin saya sampaikan, bahwa pembentukan Kabupaten Raja Ampat sebagai kabupaten definitive enam tahun silam merupakan wujud cita-cita, mimpi serta campur tangan Tuhan bagi masyarakat Raja Ampat untuk berubah ke arah yang lebih baik. Dan, syukur kepada Tuhan bahwa, setidaknya capaian pembangunan, baik di bidang infrastruktur dasar, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaann ekonomi masyarakat serta pengembangan iman umat merupakan bagian dari jawaban panggilan Tuhan untuk melayani umat-Nya di negeri ratusan pulau ini. Oleh karena itu, sebagaimana Firman Tuhan mengajar kita untuk selalu bersuka cita, berdoa dan mengucap syukur. Rasul Paulus kepada Jemaatnya di Tesalonika mengatakan “Bersukacitalah senantiasa, Tetaplah berdoa Dan Mengucap Syukurlah dalam segala hal itulah yang dikehendaki Alalh bagi kamu (1 Tesalonika 5:18-20).
Tentunya, selain bersyukur, kita juga berdoa agar Yesus sebagai putra Natal menyertai kita semua, baik sebagai masyarakat, pemerintah maupun legislative serta elemen masyarakat lainnya agar diberkati Tuhan dalam menjalankan agenda-agenda pembangunan di Raja Ampat.
Pada tahun 2010, selain menjalankan agenda pembangunan seperti peningkatan mutu pendidikan, peningkatan pelayanan kesehatan, pemantapan infrastruktur dasar di distrik dan kampung serta upaya peningkatan ekonomi masyarakat, kita juga dihadapkan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah sebagai agenda yang sangat penting dalam menentukan perjalanan kabupaten ini kedepan. Saya percaya, keluarga besar kabare, yang diberkati Putra Natal menjadi mitra pemerintah sehingga agenda besar pembangunan di kabupaten ratusan pulau ini berjalan dengan baik.
Saya berharap, damai Natal yang kita rasakan dan alami saat ini mewarnai seluruh perjalanan kita untuk menyelesaikan agenda-agenda pembangunan ini dengan baik, sehingga semakin hari kehidupan masyarakat Raja Ampat semakin baik, serta pembangunan bidang kemasyarakat terus ditingkatkan.

Hadirin dan masyarakat Kabare yang saya hormati….
Berita Natal, sang Raja damai telah dikumandangkan di seluruh dunia, Allah yang setia telah melawat kita dan dan tidak akan meninggalkan umat ciptaan yang segambar dengan dirinya. Karenanya makna Natal 2009, harus menjadi dorongan bagi kita agar kita tidak meninggalkan satu-satu sama lain, tetapi marilah kita saling bahu membahu, tolong menolong, bersatu hari serta terus berpartisipasi dalam setiap program pembangunan. Dengan demikian apa yang kita taburkan dalam semangat iman ini akan kita lanjutkan dan tingkatkan di masa yang akan datang.
Kehidupan bersama dalam suatu keakraban dan kesetiakawanan merupakan kata – kata yang bernuansa Damai Sejahtra di Bumi. Damai berarti terjalinnya hubungan sosial yang harmonis dalam suatu kekeluargaan.
Akhirnya atas nama pribadi, keluarga dan masyarakat Raja Ampat, saya menyampaikan Selamat Hari Natal, 25 Desember 2009 dan Selamat Menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2010 kepada seluruh keluarga besar…… dan masyarakat Kabare, Distrik Waigeo Utara umumnya.
Semoga Kristus sebagai Putra Natal dapat menyertai kita dalam tugas dan pelayanan, sehingga menjadi berkat bagi banyak orang yang mendiami Negeri Ratusan Pulau ini.
Syalom,

BUPATI RAJA AMAPAT


DRS MARCUS WANMA, M.SI