Jumat, 19 November 2010

Lima Tahun Kepemimpinan MARINDA Jilid I

Refleksi Akhir Lima Tahun Kepemimpinan MARINDA jilid I

Setelah menjadi daerah definitive, Kabupaten Raja Ampat banyak mengalami kemajuan di berbagai bidang pembangunan. Kemajuan itu bila diikuti perkembangannya maka dapat dijabarkan berdasarkan bidang prioritas pembangunan daerah, antara lain: bidang pendidikan, bidang kesehatan, infrastruktur dasar dan bidang ekonomi.

Demikian Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Kabupaten Raja Ampat, Arthemas Mambrisauw, S.Sos ketika ditemui di ruangan kerjanya belum lama ini.

Dijelaskannya, sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Raja Ampat 2005-2010, dimana penekanan pembangunan Kabupaten Raja Ampat sebagai Kabupaten Bahari, include didalamnya sector sector pariwisata dan sector perikananan. Kedua sector tersebut menopang pembangunan bidang ekonomi, sebagaimana dalam empat bidang prioritas pembangunan daerah.

Dikatakannya, khusus untuk pariwisata, pemda Raja Ampat telah melakukan terobosan-terobosan untuk memperkenalkan potensi pariwisata kabupaten Raja Ampat. Wujud konkritnya antara lain; mengikuti pameran internasional seperti pameran di Amerika Serikat dan Eropa sebagai daerah yang pendudukanya paling banyak melakukan perjalanan wisata keliling dunia. Dengan kegiatan ini maka Raja Ampat semakin terkenal di dunia Internasional.

Di bidang perikanan, kata Arthemas, pemda Raja Ampat menata nelayan-nelayan, khususanya dalam hal pola penangkapan yang kebanyakan tradisional dan konsumtif serta merubahnya menjadi nelayan yang wirausaha. Maksudnya pola penangkapannya yang tradisional diubah menjadi penangkapan yang professional yang memiliki managemen dalam melakukan penangkapan ikan.

Sector pendidikan, juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam arti bahwa selama lima tahun pertama kepemimpinan Marinda, pemda memberikan dorongan bagi seluruh komponen masyarakat di Raja Ampat, baik itu masyarakat secara umum, dunia usaha tetapi juga aparatur pemerintah untuk meningkat kapasitas SDMnya. Khusus untuk masyarakat, kita berikan bantuan biaya studi untuk strata satu (sarjana) dan juga ke jenjang lebih tinggi yaitu magister (s2).

“Program pendidikan di Kabupaten Raja Ampat bergerak secara simultan untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi,” jelas Arthemas.

“Untuk Perguruan Tinggi, kita mendorong masyarakat untuk memilih jurusan sesuai dengan keahlian dan kemampuannya. Konkritnya, ilmu social, kedokteran dan jurusan teknik. Sementara untuk aparatur dan masyarakat, pemerintah memberikan bantuan program pendidikan yang sifatnya spesialis untuk bidang kesehatan, (D3 Kebidanan, D3 keperawatan, dan D3 ilmu gizi). Umumnya mahasiswa yang dibiayai pemerintah ini tersebar dari Waisai, Kota Sorong, Jayapura, dan di beberapa kota di tanah Air.
Lalu ada juga pembiayaan magister ekonomi pembangunan (s2) bagi aparatur, keahlian penerbangan bagi masyarakat,” lanjut Arthemas.

Dalam menunjang peningkatan kapasiutas SDM Raja Ampat, pemda Raja Ampat membangun sarana dan prasarana pendidikan seperti gedung-gedung sekolah dari TK-SMA/SMK serta membuka kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam rangka pengembangan sumber daya manusia di Kabupaten Raja Ampat.

Untuk bidang kesehatan, pemerintah membangun sarana dan prasaran kesehatan. Seperti pustu, puskemas, puskemas rawat inap, polindes, RSUD tipe C di Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat. Untuk menunjang tenaga medis, pemda membangun rumah para medis dan dokter juga merekrut dokter-dokter PTT, tenaga perawaat yang baru, tenaga spesialis kebidanan dan keperawatan yang ditempatkan di puskesmas, puskemas pembantu, rumah sakit rawat inap dan RSUD.

Sementara dibidang pembangunan infrastruktur dasar, pemda Raja Ampat telah membangun jalan, jembatan, PLTD, telekomunikasi, dermaga, Bandar udara, air bersih yang tersebar di Kabupaten Raja Ampat. Khusus untuk sarana pembangunan kantor, dinas otonom, baik di Waisai, distrik dan kampong: antara lain gedung kantor bupati, kepala distrik, kepala kampong dan berbagai gedung pertemuan.

“Khusus untuk perhubungan laut, kita sudah berupaya membentuk jalur-jalur transportasi antar pulau, namun sampai saat ini yang lancer hanya Sorong-Waisai. Pemerintah telah berusaha bekerja sama dengan berbagai perusahaan yang bergerak di bidang transportasi laut. Kedepan, pemerintah tetap berusaha agar jalur transportasi laut antara Waisai, sebagai Ibukota dengan pulau/distrik dan kampung. Upaya lain dilakukan pemerintah selama lima tahun kepemimpinan Marinda adalah mendatangkan kapal perintis seperti KM Raja Ampat 1, Km Raja Ampat 2 dan Km. raja Ampat 3 untuk menunjang arus transportasi manusia dan barang di Kabupaten Raja Ampat,” kata Arthemas. by. petrus rabu (humas Raja Ampat)

Rabu, 10 November 2010

Lapangan kerja di kampung terpecil

Lapangan Kerja di Kampung Terpencil

Mata Josias Mambrasar berkaca-kaca. Siang itu, pemuda asal Kampung Sawingray, Distrik Meosmanswar, Kabupaten Raja Ampat tersebut tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya. Setelah lulus SMA di Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat tahun 2007, ia tidak seperti teman lainnya melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Ia lebih memilih kembali ke kampung halamannya. Pilihan terpaksa. Ia memang berasal dari keluarga nelayan, yang hasil tangkapannya hanya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (sambunggg……)

Selasa, 02 November 2010

IMPIANNNNNNN>>>>>

Tidak ada yang bilang bahwa mewujudkan impian itu mudah. Walaupun tidak harus selalu semua hal dibuat susah. Tapi umumnya, perjalanannya berliku, berbatu, terjal, berkerikil.

Kita sering membaca buku-buku motivasi, self help books. Semua memberikan tips-tips dan berbagai pengertian untuk membuat kita termotivasi maupun terinspirasi. Manusia membutuhkan pasokan motivasi dan inspirasi yang luar biasa untuk bisa terus berproses dalam mewujudkan impiannya.

Tak jarang impian yang menjadi pilihan hidup kita hanya dipandang sebelah mata oleh lingkungan kita, oleh teman, keluarga, atau bahkan orang tua kita sendiri. Bahkan, sangat mungkin impian kita tidak ada harganya dimata orang lain.
Serta merta, kita ingin menjadi produk instant. Ya kalau jadinya instant, selesainya juga cenderung instant. Umumnya begitu.

Kenyataannya adalah semua orang berhasil di dunia, memiliki perjuangan yang luar biasa dalam mewujudkannya. Tidak jarang mereka frustrasi, tidak jarang mereka menangis, tidak jarang mereka merasa seperti sampah, kesepian, terpuruk dan buntu. Tidak jarang karena idenya, mereka dianggap tidak umum, minoritas, alien dan tidak dimengerti masyarakat atau bahkan keluarga. Tidak jarang mereka di ejek orang-orang terdekatnya dari lingkungan pergaulan hingga ke keluarga, di caci maki, dipandang sebelah mata oleh lingkungan sekitarnya. Seringkali, mereka memperjuangkan impiannya dengan mengorbankan berbagai hal dalam kehidupannya, tidak hanya masa kecil, tapi materi dan energi yang luar biasa tanpa mengenal waktu.

Di banyak saat mereka akrab dengan rasa sakit karena kekecewaan bahkan hingga sakit secara fisik karena mewujudkan impian juga membutuhkan banyak aspek fisik yang luar biasa besar. Bagaimanapun juga, rasa sakit, adalah bagian dari pertumbuhan. Orang-orang yang berani mengikuti panggilan hati untuk mewujudkan impian, seringkali menemui dirinya terposisikan menjadi berbeda dan harus keluar dari standarisasi dalam masyarakat, karena mewujudkan apapun selalu ada konsekuensi dan resiko tertentu.

Begitu banyak kesuksesan orang lain yang terlihat di mata kita melalui berbagai media, namun begitu sedikit yang tertuang di media tentang betapa setiap manusia sukses atau manusia yang memberi arti dalam kehidupan, harus berproses dalam rasa sakitnya mereka masing-masing dalam jangka waktu yang lama, dalam tantangan yang bertubi-tubi, kekecewaan yang menyayat, rasa frustrasi yang mendera di setiap kali kegagalan dalam berbagai usaha menuju keberhasilan. Media, tidak bisa meliput berprosesnya seseorang dalam dimensi waktu, jadi kita tidak merasakan lamanya perjalanan waktu dalam berprosesnya seseorang. Media juga tidak bisa meliput seratus persen kedalaman gejolak berprosesnya jiwa dan rasa seseorang dalam mewujudkan cita-citanya.

Hanya sekarang inilah kita bisa bertindak, dan hanya sekarang inilah kita bisa membuat arti dalam kehidupan kita. Perubahan dalam hidup hanya bisa dimulai sekarang, dan sekarang ini saat satu-satunya untuk membuat cita-cita kita tercapai.

Berproses untuk mewujudkan sebuah impian, selalu ada harganya. Terimalah proses sebagai bagian kehidupan yang alami, walaupun ada bagian yang menyakitkan sekalipun.

Bersiaplah jika kita mempunyai impian yang ingin diwujudkan menjadi nyata. Ambilah semua konsekuensinya dan jalanilah semua prosesnya. Semua hal dalam hidup ada harganya. Di suatu saat nanti, semua proses itu akan terbayar. Jika Tuhan mengijinkan.