Kamis, 17 Juni 2010

PESONA WISATA RAJA AMPAT





Ada Homestay di Kampung Wisata

Wisatawan yang ingin berwisata di Raja Ampat saat ini tidak perlu ragu soal akomodasi. Di tiga kampung wisata dari lima kampung wisata yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, kini telah memiliki homestay/ penginapan yang sangat representatif bagi wisatawan.

Di Saudarek misalnya, sebuah homestay yang modis, indah berdiri kokoh ditepi pantai berpasir putih. Dengan pintu menghadapkan ke laut, tamu/wisatawan bisa menikmat indanya panorama terumbu karang dengan berbagai jenis ikan yang bermain di kulit air. Sensasi alam nan indah tentunya memberi pesona baru bagi setia wisatawan. Interiornya pun menarik. Terdapat dua kamar tidur masing-masing memiliki tempat tidur dan dilengkapi dengan spring bed. Tampak seperti seperti hotel berbintang.

Di bagian belakang homestay yang beratap daun rumbai ini terdapat kamar mandi dan toilet yang bersih. Sekitar 30 meter di belakang kamar terdapat sebuah gudang tempatnya penyimpanan diesel bagi penerangan.

“Kendatipun dibangun dengan bahan lokal, tetapi homestay tersebut layak bungalow-bungalow umumnya. Pengunjung pasti nyaman untuk berwisata,” jekas Nico Ramandey Kepala Bidaya Obyek, Daya Tarik Sarana dan Jasa Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Raja Ampat.
Nico Ramadey menjelaskan homestay tersebut dikelola oleh masyarakat yang dikoordinir oleh kepala kampung. Sedangkan tim pengelola homestay tersebut adalah pemuda dari kampung tersebut yang telah dilatih oleh Dinas Kebudayaan dan pariwisata Raja Ampat.

“Kita (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Raja Ampat, red) telah melatih para pemuda dengan berbagai ketrampilan khusus seperti bahasa inggris dan pelatihan selam. Sehingga kalau ada tamu asing mereka sudah siap berkomunikasi, demikian jika ada tamu yang ingin diving, maka pemuda yang sudah mengikuti pelatihan selam bisa menjadi guide dive,” ujar Nico.

Pengelolaan homestay diserahkan kepada masyarakat, kata Niko, bertujuan bisnis pariwisata Kabupaten Raja Ampat tidak hanya dikuasai investor tapi masyarakat yang daerahnya memiliki potensi wisata terlibat secara aktif dalam bisnis pariwisata. “Dari sana mereka bisa makan dan membiayai kehidupannya dari sana,” kata Niko Ramadey.

Tiga kampung wisata yang telah memiliki homestay antara lain Kampung Wisata Sawundarek, Arborek dan Yenwapnor. Biaya pembangunan ketiga homestay tersebut, kata Ramadey, dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Raja Ampat, sedangkan pembangunan homestay di dua Kampung Wisata lainnya Yenbuba dan Sawingray dibiayai oleh dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (pusat). “Diharapkan tahun ini semua kampung wisata telah memiliki homestay,” jelas.

Rabu, 16 Juni 2010

Wacana Pembentukan Provinsi Raja Ampat Raya

Drs. Marcus Wanma, M.Si
Siapkan Langkah Menuju Provinsi Raja Ampat Raya

“Saya bukan saja memikirkan pemekaran kabupaten, justru saya memikirkan hal yang lebih jauh yakni bagaimana daerah ini menjadi provinsi sendiri”

Bupati Drs. Marcus Wanma, M.Si memiliki visi luhur dan mulia bagi pembangunan dan pelayanan pemerintahan di Kabupaten Raja Ampat. Luasnya wilayah Raja Ampat yang dibarengi tantangan geografis yang cukup tinggi tak menyurutkan niat putra terbaik Raja Ampat ini untuk terus berbuat dan memikirkan yang terbaik bagi masyarakat Raja Ampat. Semua tenaga dan pikirannya telah ia pertaruhkan bagi pelayanan masyarakat. Satu lagi yang belum terealiasasi dan masih diperjuangkan adalah menjadikan Raja Ampat sebagai sebuah daerah tingkat I atau provinsi.

“Saya memimpikan sebuah masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Raja Ampat. Jalannya hanya melalui pemekaran kampung, distrik dan akhirnya kita mekarkan kabupaten baru, bahkan kalau tak ada halangan kita harus membentuk provinsi sendiri,” ujar Wanma usai membuka selubung papan nama tujuh distrik baru yang dimekarkan di Waisai belum lama ini.

Dalam rangka itu, kata Wanma, beberapa langkah strategis dilakukan antara lain melakukan peningkatan status dusun menjadi kampung, kampung dimekarkan, pembentukan kelurahan dan pemekaran distrik. Usai pemekaran distrik maka tugas selanjutnya adalah mempersiapkan pembentukan kabupaten dan provinsi. “Bila distrik sudah memungkin maka tugas kita selanjutnya adalah mempersiapkan pemekaran kabupaten dan bila berkenan serta atas izin Tuhan maka kita akan membentuk provisni. Itu impian saya kedepan,” kisah Wanma.

“Pemekaran adalah jembatan emas untuk membangun dan menghantar masyarakat Raja Ampat pada keadaan yang lebih baik,” tambah Wanma.

Sampai dengan saat ini secara pemerintahan, Kabupaten Raja Ampat telah memiliki 24 distrik dan 106 kampung, empat kelurahan. Dari sisi data, maka ini sangat memungkinkan untuk membentuk beberapa kabupaten baru. Wanma mengakui pemekaran kampung dan distrik pintu masuk untuk pembentukan provinsi Raja Ampat Raya.

“Kita siapkan semuanya pada periode pertama kepemimpinan saya dengan saudara Inda Arfan, bila Rakyat masih percaya kepada kami maka usaha kami kedepan tinggal melakukan pembentukan kabupaten dan provinsi. Jadi saya bukan saja memikirkan pemekaran kabupaten, justru saya memikirkan hal lebih jauh bagi seluruh masyarakat Raja Ampat,” ungkap Wanma.

Untuk itu, bertepatan dengan peringatan HUT ke-7 Kabupaten Raja Ampat beberapa waktu yang lalu, Drs. Marcus Wanma, M.Si membuka selubung papan nama untuk tujuh 7 Distrik baru di wilayah pemerintahan yang dipimpinnya. Dengan demikian, hingga saat ini Kabupaten Raja Ampat memiliki 24 distrik dan 106 kampung, empat kelurahan.

“Kita juga sudah siapkan empat titik untuk dijadikan sebagai ibukota kabupaten yang akan dimekarkan. Satu di Misool, satu di Bantanta-Salawati, satu di Waigeo Barat dan satunya di Waigeo Utara. Tim telah melakukan survey dan kita siapkan infratruktur dasar pemerintahan, pendidikan dan kesehatan. Titik itu adalah bakal calon, ibukota dari kabupaten yang rencananya kita mekarkan,”tambah Wanma.

Adapun tujuh distrik yang dimekarkan tersebut antara lain Distrik Teluk Mayalibit, dimekarkan menjadi Distrik Teluk Mayalibit dan Distrik Tiplol Mayalibit. Distrik Salawati Utara, dimekarkan menjadi Distrik Salawati Utara dan Distrik Salawati Tengah. Distrik Selat Sagawin, berubah nama menjadi Distrik Batanta Utara & dimekarkan menjadi Distrik Batanta Utara, Distrik Batanta Selatan dan Distrik Salawati Barat. Distrik Waigeo Utara dimekarkan menjadi Distrik Waigeo Utara dan Distrik Supnin. Distrik Waigeo Selatan dimekarkan menjadi Distrik Waigeo Selatan dan Distrik Waisai Kota. Distrik Kepulauan Ayau dimekarkan menjadi Distrik Kepulauan Ayau & Distrik Kepulauan Ayau Utara.

Selain pemekaran distrik, juga dilakukan pemekaran Kampung pada kesempatan yang sama, bupati Raja Ampat yang disaksikan oleh seluruh undangan meresmikan pemekaran 14 kampung baru dan 4 kelurahan yang diikuti peresmian kantor distrik,kampong dan lurah yakni, Kantor Kepala Kampung Urai Distrik Supnin, Kantor Lurah Warmasen Distrik Waisai Kota,& Kantor Distrik Salawati Barat.

Langkah yang diambil oleh pak wanma memang tepat. Sebab ia mempersiapkan kabupaten Raja Ampat secara matang sebelum membentuk kabupaten baru. “Saya rasa apa yang dilakukan Pak Wanma selama lima tahun kepemimpinannya sangat tepat. Sebab untuk pemekaran kabupaten baru, sekurang-kurang kabupaten induk telah melewati usia tujuh tahun. Itu aturannya. Masyarakat harus pahami ini,” ujar Arnold Bula, Anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat.

Kabupaten Raja Ampat Buka Kantor Informasi Wisata di Denpasar-Bali


Langkah Drs. Marcus Wanma, M.Si mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Raja Ampat patut diacungi jempol. Berbabai cara, langkah dan pendekatan dalam memperkenalkan dan mempomosikan potensi wisata Kabupaten Raja Ampat.

Salah satu hal yang patut diapresiasi adalah upaya Wanma dan jajarannya membuka kantor perwakilan Raja Ampat di Denpasar, Provinsi Bali. Kantor perwakilan itu berisi informasi potensi wisata di Kabupaten Raja Ampat.

Ketika meresmikan kantor yang beralamat di Jl. Bay Pass Ngurai Ray, Kota Denpasar ini, Marcus Wanma dalam sambutannya mengatakan sector pariwisata merupakan salah satu sektor penggerak utama perekonomian bangsa-bangsa dunia saat ini, disamping sector telekomunikasi dan teknologi informasi.

“Kabupaten Raja Ampat sebagai bagian dari wilayah Indonesia memiliki potensi dan peluang untuk menjadi destinasi pariwisata utama dalam peta kepariwisataan dunia. Peneliti-peneliti dunia mengakui kawasan Raja Ampat merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini. Juga ditemukan berbagai panorama alam yang indah yang menghiasi gugusan kepulauan Raja Ampat. Oleh karena itu, maka sejak menjadi daerah otonom, pemda Raja Ampat, kata Wanma, menempatkan sector pariwisata sebagai salah sector unggulan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, menekan kemiskinan dan penggangguran,” kata Wanma.

“Berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah dalam memperkenalkan potensi pariwisata di Kabupaten Raja Ampat. Promosi ke dalam dan keluar negeri terus dilakukan untuk memperkenalkan Raja Ampat sebagai coral triangle ke pentas dunia. Festival Bahari secara regular terus kami lakaukan,” lanjut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo, S.Pi, M.Si saat menyampaikan laporannya.

Untuk itu, lanjut Wanma, pembukaan Kantor Pusat Informasi Wisata Raja Ampat di Kota Denpasar merupakan bagian dari upaya memperkenalkan Raja Ampat dengan segala potensi pariwisatanya ke mata dunia. Bahwa kabupaten yang jauh terpencil di pendalaman Papua menyimpan mujizat keindahan.

“Pulau Bali merupakan salah satu pintu masuk utama para wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia,” papar Wanma.

Sebagai pintu masuk, terang Wanma, pembukaan kantor informasi wisata ini sangat strategis untuk menyajikan informasi awal tentang potensi wisata seperti obyek wisata, kerajinan masyarakat sampai pada pengenalan potensi daerah kepada investor yang mau menanamkan modalnya di Raja Ampat serta mempermudah pengurusan dokumen-dokumen perjalanan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Raja Ampat. Ia berharap dengan adanya kantor ini maka jendala informasi tentang Raja Ampat, yang terletak di ujung barat Pulau Papua ini semakin terbuka, dan semakin banyak wisatawan yang melihat, mengenal dan mengunjungi Raja Ampat

Sementara itu, Walikota Denpasar dalam sambutannya sangat menyambut baik upaya pemda Raja Ampat pembukaan kantor pusat infosmasi wisata Raja Ampat tersebut. Dikatakannya, pembukaan kantor tersebut sebagai wujud dari kerja sama yang sinergis dalam mengembangkan sector pariwisata di tanah air. Ia berharap dengan pembukaan kantor informasi wisata tersebut semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat.

Wacana Pembentukan Provinsi Raja Ampat Raya

Drs. Marcus Wanma, M.Si
Raja Ampat Menuju Provinsi

“Saya bukan saja memikirkan pemekaran kabupaten, justru saya memikir hal yang lebih jauh yakni bagaimana daerah ini menjadi provinsi sendiri”

Bupati Drs. Marcus Wanma, M.Si memiliki visi luhur dan mulia bagi pembangunan dan pelayanan pemerintahan di Kabupaten Raja Ampat. Luasnya wilayah Raja Ampat yang dibarengi tantangan geografis yang cukup tinggi tak menyurutkan niat putra terbaik Raja Ampat ini untuk terus berbuat dan memikirkan yang terbaik bagi masyarakat Raja Ampat. Semua tenaga dan pikirannya telah ia pertaruhkan bagi pelayanan masyarakat. Satu lagi yang belum terealiasasi dan masih diperjuangkan adalah menjadikan Raja Ampat sebagai sebuah daerah tingkat I atau provinsi.

“Saya memimpikan sebuah masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Raja Ampat. Jalannya hanya melalui pemekaran kampong, distrik dan akhirnya kita mekarkan kabupaten baru, bahkan kalau tak ada halangan kita harus membentuk provinsi sendiri,” ujar Wanma usai membuka selubung papan nama tujuh distrik baru yang dimekarkan di Waisai belum lama ini.

Dalam rangka itu, kata Wanma, beberapa langkah strategis dilakukan antara lain melakukan peningkatan status dusun menjadi kampung, kampung dimekarkan, pembentukan kelurahan dan pemekaran distrik. Usai pemekaran distrik maka tugas selanjutnya adalah mempersiapkan pembentukan kabupaten dan provinsi. “Bila distrik sudah memungkin maka tugas kita selanjutnya adalah mempersiapkan pemekaran kabupaten dan bila berkenan serta atas izin Tuhan maka kita akan membentuk provisni. Itu impian saya kedepan,” kisah Wanma.

“Pemekaran adalah jembatan emas untuk membangun dan menghantar masyarakat Raja Ampat pada keadaan yang lebih baik,” tambah Wanma.

Sampai dengan saat ini secara pemerintahan, Kabupaten Raja Ampat telah memiliki 24 distrik dan 106 kampung, empat kelurahan. Dari sisi data, maka ini sangat memungkinkan untuk membentuk beberapa kabupaten baru. Wanma mengakui penambahan kampung dan distrik dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Raja Ampat ke-7 pada tanggal 09 Mei 2010 yang lalu adalah pintu masuk untuk pembentukan provinsi Raja Ampat Raya.

“Kita siapkan semuanya pada periode pertama kepemimpinan saya dengan saudara Inda Arfan, bila Rakyat masih percaya kepada kami maka usaha kami kedepan tinggal melakukan pembentukan kabupaten dan provinsi. Jadi saya bukan saja memikirkan pemekaran kabupaten, justru saya memikir hal lebih jauh yakni bagaimana daerah ini menjadi provinsi sendiri,” ungkap Wanma.




Untuk itu, bertepatan dengan peringatan HUT ke-7 Kabupaten Raja Ampat beberapa waktu yang lalu, Drs. Marcus Wanma, M.Si membuka selubung papan nama untuk tujuh 7 Distrik baru di wilayah pemerintahan yang dipimpinnya.

Adapu tujuh distrik yang dimekarkan tersebut antara lain Distrik Teluk Mayalibit, dimekarkan menjadi Distrik Teluk Mayalibit dan Distrik Tiplol Mayalibit. Distrik Salawati Utara, dimekarkan menjadi Distrik Salawati Utara dan Distrik Salawati Tengah. Distrik Selat Sagawin, berubah nama menjadi Distrik Batanta Utara & dimekarkan menjadi Distrik Batanta Utara, Distrik Batanta Selatan dan Distrik Salawati Barat. Distrik Waigeo Utara dimekarkan menjadi Distrik Waigeo Utara dan Distrik Supnin. Distrik Waigeo Selatan dimekarkan menjadi Distrik Waigeo Selatan dan Distrik Waisai Kota. Distrik Kepulauan Ayau dimekarkan menjadi Distrik Kepulauan Ayau & Distrik Kepulauan Ayau Utara.