Rabu, 16 Maret 2011

DRS. Marcus Wanma,M.Si: Pejuang Pembangunan Kampung

Profil:

Drs. Marcus Wanma, M.Si:

PEJUANG PEMBANGUNAN KAMPUNG

Drs. Marcus Wanma, M.Si mengawali tugasnya sebagai bupati di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat  dengan memprioritaskan pembangunan  kampung. Lulusan Administrasi Negara dari STIA LAN RI Ujung Pandang tahun 1987 itu dan Master Ekonomi Pembangunan UGM Yogjakarta tahun 2000 itu membuat kebijakan khusus dengan tujuan menjadikan Kabupaten Raja Ampat sebagai daerah tingkat II termuda dan termaju di Provinsi Papua Barat.

Setiap kampung mendapat kucuran dana otonomi khusus sebesar Rp. 100 juta. Ini masih ditambah dengan dana APBD sebesar Rp. 100 juta tahun (2008), dan meningkat ditahun 2009-sekarang sebesar Rp. 150 juta perkampung. Dana tersebut dikelola oleh masyarakat kampung sesuai dengan kebutuhan kampungnya masing-masing. Hasilnya, lapangan kerja terbuka, dan perekonomian masyarakat setempat menggeliat.


Tak hanya membangun perekonomian, tapi Drs. Marcus Wanma, M.Si yang lahir di Asukweri 27 Agustus 1950 itu juga memperhatikan pembangunan mental. Gereja dan mesjid didirikan sehingga umat Kristen dan muslim bisa beribadah dengan baik. Bahkan memberikan bantuan biaya naik haji bagi pemuka agama muslim dan wisata rohani bagi pemuka agama Kristen.

Suami dari Salomina Sokoy Wanma, S.Kep serta ayah dari tiga orang ini juga mengirimkan pemuda Raja Ampat untuk menimba ilmu diberbagai perguruan tinggi setempat. Hasilnya di  2010, tercatat 40 pemuda Raja Ampat menyelesaikan pendidikan di akademi keperawatan dan kebidanan atas biaya pemda setempat. Di penerbangan, 25 pemuda Raja Ampat telah mendalami ilmu penerbangan di Curug, Tanggerang. Mereka dipersiapkan menjadi teknisi mesin pesawat, navigator bahkan menjadi pilot.

Drs. Marcus Wanma, M.Si yang kembali terpilih memimpin Raja Ampat 2010-2015 membangun Raja Ampat dengan Visi: Terwujudnya Kabupaten Raja Ampat sebagai Kabupaten Bahari yang didukung sumber daya kelautan dan perikanan serta pariwisata menuju masyarakat Raja Ampat yang madani,”

Visi ini, kata Marcus Wanma, sebagai ungkapan jati diri kabupaten Raja Ampat yang merupakan daerah kepulauan dengan memiliki 610 pulau, Empat diantaranya pulau besar antara lain Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo. Dari keseluruhan pulau yang ada hanya 35 pulau yang berpenghuni sedangkan pulau lainnya belum berpenghuni dan sebagian besar belum memiliki nama. Dan, 90 % penduduk kabupaten Raja Ampat menggantungkan hidup dari sumber daya laut.  Secara pemerintahan, kabupaten Raja Ampat saat ini memiliki 24 distrik, 4 kelurahan dan  120 kampung.
RIWAYAT HIDUP

Nama                                   : Drs. Marcus Wanma, M.Si
Tempat Tanggal Lahir        : Asukweri, 27 Agustus 1950
Agama                                 : Kristen Protestan
Istri                                      : Salomina Sokoy Wanma, S.Kep

Anak:          1. Fransiska Yolanda Wanma
                   2. Frangky Wanma
                   3. Frenska Amanda Wanma

Riwayat Pendidikan

1963    : SD Asukweri Kabupaten Raja Ampat
1967    : SMP YPK Klademak, Kabupaten Sorong    
1970    : SMEA Negeri Manokwari, Papua Barat       
1976    : Fakultas Universitas Cendrawasih (Sarjana Muda)
1987    : S1 Administrasi Negara, Ujung Pandang
2000    : Pasca Sarjana UGM Ekonomi dan Pembangunan

Riwayat Pekerjaan:

1978: Kepala Seksi Perumahan pada Sub Direktorat Ketertiban Umum Kabupaten Sorong
1980: Kasubang Pengembangan Karier Pada Bagian Kepegawaian Kabupaten Sorong
1989: Kasubag Bagian Umum di Kabupaten Sorong
1994: Pemeriksa pemerintahan dan Agraria pemerintah Kabupaten Sorong
1995: Kabag Kepegawaian Pemerintah Kabupaten Sorong
2000: Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten Sorong
2001: Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kabupaten Sorong
2003: Penjabat Bupati Raja Ampat
2005-sekarang: Bupati Raja Ampat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar