Sabtu, 05 Februari 2011

Tugu Salib di Gerbang Papua


Pemda Raja Ampat Bangun Tugu Salib dan Patung Tuhan Yesus di P. Sagawin
Bertepatan dengan Peringatan Hari Pekabaran Injil di tanah Papua yang ke-156, hari ini (Sabtu, 5 Pebruari 2011), Pemerintah Kabupaten Raja Ampat bekerja sama dengan Gereja Kristen Injil di Tanah Papua, khususnya Klasis Raja Ampat Tengah melakukan pencanangan perdana pembangunan Tugu Salib dan Patung Tuhan Yesus Yang Memberkati di Pulau Sagawin, Kampung Kaliam, Distrik Salawati Barat.
Pencanangan Tugu salib dan Patung Tuhan Yesus Memberkati yang diawali dengan ibadah peringatan HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua tersebut dihadiri Gubernur Papua Barat yang diwakili Asisten Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Papua Barat, Drs. Martinus Salamala, MM,  Anggota BP AM Sinode GKI Wilayah VII, Pendeta Bram Maudoma, S.Si, Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat, Ketua Klasis Raja Ampat Utara dan  Ketua Klasis Raja Ampat tengah serta dihadiri ratusan jemaat dari berbagai denominasi gereja di Kabupaten Raja Ampat.
Asistens III Sekda Provinsi Papua Barat, Drs. Martinus Salamala, M.Si mewakili Gubernur Papua Barat menyambut baik inisiatif positip pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk membangun Tugu Salib dan Patung Tuhan Yesus yang terletak di Pulau Sagawin tersebut. Dikatakannya, pembangunan tugu salib dan patung Tuhan Yesus tersebut mengingatkan semua orang bahwa Tanah Papua adalah tanah yang diberkati. Oleh karena itu, siapa pun yang mendiami bumi Papua harus menjadi berkati bagi orang lain. Diakuinya,  Pemerintah Provinsi Papua tak menutup mata untuk membantu pembangunan Tugu Salib dan Patung Tuhan Yesus tersebut, bahkan ia mengajak semua kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat untuk membantu pembangunan Tugu Salib dan Patung Tuhan Yesus tersebut.
Sementara itu, Bupati Drs. Marcus Wanma, M. Si dalam sambutannya mengatakan di samping memiliki nilai sakral,  Tugu salib dan Patung Tuhan Yesus yang dibangun tersebut memngingatkan semua orang bahwa tanah Papua adalah tanah yang berada dalam pemeliharaan dan kasih Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan, kata Wanma, kehidupan masyarakat Papua harus dilandasri kasih, damai dan suka cita serta menghindari perbedaan yang berbau SARA. Kedepan kata Wanma, , tempat itu akan menjadi pusat doa dan ziarah rohani bagi semua orang. Untuk katanya,  sekitar lokasi pembangunan tugu salib tersebut juga dibangun pelataran dan rumah doa.
Rencananya, Patung Tuhan Yesus yang dibangun tersebut setinggi 24 meter sedang tugu Salibnya setinggi 14 meter diatas pelataran seluas 400 m2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar